1 Korintus 13:4-5. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.". Artinya: Dari ayat ini Tuhan mau mengingatkan seperti apa perwujudan dari kasih. Suami istri yang bahagia menurut adalah suami istri yang memperoleh kebahagiaan bersama dan membuahkan keputusan yang diperoleh dari peran yang mereka mainkan bersama, mempunyai cinta yang matang dan mantap satu Ciri - Ciri Keluarga Harmonis Menurut Basri (2002) untuk meraih keharmonisan keluarga perlu memiliki sifat-sifat ideal dan KELUARGA RUMAH TANGGA [ensiklopedia] I. Dalam PL. Untuk memahami pengertian PL mengenai keluarga, baiknya meneliti Yos 7:16-18, yg memuat cerita tentang pencarian Akhan sesudah Israel gagal menaklukkan Ai. Pencarian itu mula-mula terbatas kepada 'suku' (syebet) Yehuda lalu kepada 'kaum' (misypakha) Zerah, dan akhirnya kepada 'keluarga' (bayit Ciri-ciri Orang Saleh Menurut Alkitab. Oleh agung raditia wy Maret 14, 2022 Posting Komentar. Kehidupan yang baru di dalam Yesus, ditebus dengan darah yang kudus, ini adalah pertukaran yang menakjubkan dari Tuhan yang berkuasa. Di mana Yesus menerima semua kutuk hukuman dosa kita dan kita menerima semua kekudusan dan kebenaran Kristus. Dalam keluarga setiap orang bebas mengembangkan setiap karunianya masing-masing. Di dalam keluarga landasan kehidupan anak dibangun dan dikembangkan. Alkitab mengajarkan bahwa orang tualah yang paling bertanggung jawab mengajari anak-anaknya dalam iman dan moral secara berulang-ulang dengan berbagai cara kreatif supaya mereka bertumbuh Sedangkan, pengertian keluarga bahagia menurut Islam yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, atau keluarga yang damai, penuh harapan dan kasih sayang. Hal ini juga senada dengan perbuatan Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan keluarganya untuk berbuat baik, serta menghabiskan waktu bersama keluarga. wGExR1. Agama Kristen Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar keluarga menurut Alkitab menurut perjanjian lama dan perjanjian baru serta peran anak dalam keluarga Kristen. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang keluarga menurut Alkitab menurut perjanjian lama dan perjanjian baru serta peran anak dalam keluarga Perjanjian LamaTidak ada kata untuk “keluarga” dalam Perjanjian Lama Bahasa Ibrani yang dapat disamakan secara tepat dengan kata modern, “keluarga inti”. Beberapa kelompok sosial digambarkan sebagai “suku”, dan menggambarkan asal etnik. Kata umumnya beth ab = rumah ayah dapat berarti keluarga inti yang tinggal di rumah yang sama Kejadian 507-8; kelompok sanak yang lebih besar atau luas termasuk dua atau lebih generasi Kejadian 71; 1414; dan juga sanak dengan berarti lebih luas Kejadian 2438. Kata lain menunjuk ke kelompok sanak yang besar dan kadang-kadang diterjemahkan sebagai “kaum” Bilangan 278-11.Pada kenyataannya, keluarga-keluarga yang digambarkan dalam Perjanjian Lama adalah rumah tangga yang terdiri atas semua orang, baik ayah, ibu, anak-anak, kerabat lain, pelayan-pelayan dan orang lain yang tinggal di rumah bandingkan Keluaran 2010; Ulangan 514. Sebelum masa Daud, hidup keluarga difokuskan pada keperluan umum yaitu pekerjaan, makanan, dan perlindungan. Rumah tangga adalah tempat dimana pendidikan, sosialisasi, dan pendidikan agamani, Perjanjian BaruKeluarga di Perjanjian Baru tersusun seperti rumah tangga dalam Perjanjian Lama. Ada tekanan pada asal etnik dan jabatan atau peran orang tua. Keluarga Greco-Roman juga rumah tangga besar, yaitu rumah tangga termasuk semua orang yang tinggal di rumah. Tidak ada kata di bahasa Yunani yang dapat disamakan secara tepat dengan ide modern, “keluarga inti”. Rumah tangga besar ini adalah satuan dasar masyarakat. Kata umum adalah “rumah” oikos, atau frasa “kepunyaan sendiri”.Dalam Perjanjian Baru ada beberapa yang dinamakan “pedoman-pedoman kehidupan keluarga” Kolose 318 – 41; Efesus 521 – 69; 1 Petrus 218 – 37; 1 Timotius 28-15; 61-2; Titus 21-10. Pedoman ini mungkin dimaksudkan untuk membantu anggota rumah tangga Kristen agar hidup sesuai dengan kebudayaannya. Di pihak lain kenyataan bahwa pedoman itu tertuju kepada para suami, isteri, orang tua, anak, dan pelayan, menunjukkan bahwa ajaran Kristen khusus diterapkan ke kehidupan rumah tangga. Kita seharusnya memperhatikan bahwa bagian-bagian ini tidak menunjukkan keluarga sebagai satuan, tetapi menunjukkan hubungan-hubungan yang beragam di dalam keluarga itu sendiri yang bertujuan untuk kebahagiaan Peran Anak Menjadi BerkatSebagaimana kamu ketahui bahwa keluarga tidak hanya terdiri dari ayah dan ibu, tetapi juga termasuk di dalamnya anak-anak baik anak laki-laki maupun perempuan. Hal itu bukan hanya berkaitan dengan status melainkan lebih kepada peran mereka masing-masing guna menjadi keluarga Kristen yang menjadi berkat bagi lingkungan. Dalam keluarga khususnya keluarga Kristen, orang tua wajib mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tunduk dan taat pada orang tua. Dan jika anak-anak tunduk dan taat kepada orang tua, Alkitab menegaskan bahwa ada janji umur panjang dan berkat-berkat lain bagi mereka“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. “Hormatilah ayahmu dan ibumu” - ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini, selanjutnya diungkapkan “supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi”. Efesus 61-3. Melalui penjelasan di atas kita diajarkan bahwa sebagai bagian dari anggota keluarga Kristen tanggung jawab sebagai anak juga memainkan peran yang penting demi terciptanya keluarga Kristen yang menjadi berkat bagi demikian, jika keluarga Kristen tetap menjaga keharmonisan dalam rumah tangga sesuai ajaran-ajaran Firman Tuhan, maka keluarga Kristen akan menjadi berkat bagi semua orang yang Keluarga Kristen Menjadi BerkatMenurut Alkitab, keluarga adalah tempat anak-anak diajarkan takut kepada Tuhan, dan belajar tentang karya-karya Tuhan Ulangan 64-10. Keluarga Kristen adalah suami-isteri yang kedua-duanya telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Ini juga berarti bahwa keduanya menaati Dia, mereka hidup dengan kuasa Tuhan Yesus dalam seorang Kristen, gaya hidupnya harus menjadi mengikuti teladan Kristus. Sebagian orang berpandangan bahwa jika seorang laki-laki dan seorang perempuan menikah di dalam gereja, maka pernikahan mereka adalah pernikahan mereka, menikah di dalam gereja adalah suatu jaminan bahwa mereka sedang membangun keluarga berpikir demikian tidak dapat dibenarkan. Keluarga dapat disebut keluarga Kristen apabila suami-isteri percaya kepada Kristus dan menampilkan gaya hidup seperti Kristus. Jadi yang dimaksud keluarga Kristen adalah keluarga yang dibentuk oleh Allah dan dalam hidupnya selalu bersandar pada Kristus, serta hidup menurut Hakikat Keluarga KristenPersekutuan hidup antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam perjanjian, kasih setia membentuk suatu keluarga yang diberkati dan dikuduskan Allah, serta sebuah persekutuan yang menjadi lambang persekutuan hidup antara Allah dengan umat-Nya. Orang yang hidup dalam pernikahan dipanggil untuk memelihara kekudusan hidup pernikahan yang dikaruniakan Allah kepadanya 1 Tesalonika 43-8; Ibrani 134.Persekutuan hidup yang bersifat eksklusif, artinya hanya terdiri dari dua orang saja, yaitu seorang laki-laki tertentu dengan seorang perempuan tertentu. Dengan demikian pernikahan dalam keluarga Kristen berpola monogami Kejadian 222, 24-25; 1 Korintus 72; 1 Timotius 32, 12. Oleh karena itu menolak praktek poligami maupun hidup yang bersifat total, artinya menyangkut seluruh segi kehidupan suami-isteri baik yang jasmani maupun yang rohani, ”... keduanya menjadi satu daging” Kejadian 224. Kesatuan ini adalah suatu proses yang berlangsung seumur hidup. Aspek inilah yang membedakan secara hakiki hubungan antara suami-isteri dengan orang Kristen mempunyai peran yang sangat penting, karena hubungan di rumah tangga juga menggambarkan hubungan dalam keluarga jemaat. Dalam rumah tangga itulah beberapa segi dari kehidupan Allah harus diperlihatkan. Membesarkan anak-anak adalah tugas bagi rumah tangga. Mengajarkan anak- anak akan iman Kristen adalah tugas orang tua sebelum anak-anak mendapatkan pengajaran dari hidup di tengah masyarakat. Sebagai keluarga Kristen kita diberi mandat oleh Tuhan agar menjadi berkat di tengah masyarakat. Menjadi berkat dimulai dari masing-masing anggota keluarga, kemudian menjadi berkat bagi jemaat di gereja, serta menjadi berkat dilingkungan RT, RW, dan masyarakat luas. Contoh sederhana yang bisa dilakukan oleh keluarga Kristen dalam rangka menjadi berkat seperti ikut gotong royong dalam membersihkan lingkungan tempat tinggal, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya. Bagaimana Alkitab mengajarkan agar keluarga Kristen bisa menjadi berkat di tengah masyarakat?F. Hal yang Diajarkan Firman TuhanBerikut beberapa hal yang diajarkan Firman Tuhan1. Hidup dengan penuh hikmatAgar menjadi berkat di tengah masyarakat, maka orang Kristen harus hidup dengan bijaksana. Dalam Titus 21-6 ada keterangan tentang bagaimana hidup orang Kristen yang berhikmatatau bijaksana di tengah masyarakat. Kaum laki- laki dianjurkan untuk hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Kaum perempuan dianjurkan untuk hidup sebagai orang-orang beribadah, tidak memfitnah, tidak menjadi hamba anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, dan baik hati. Sedangkan kaum muda dianjurkan untuk menguasai diri dalam segala hal. Laki-laki dan perempuan dalam keluarga mempunyai kedudukan yang sama dan Pergunakan waktu yang adaApa arti pergunakan waktu yang ada? Kata “waktu” dalam bahasa aslinya Yunani adalah kairos. Dalam bahasa Inggris berarti “make the most of every opportunity” pergunakan sebaik-baiknya setiap kesempatan. Setiap kesempatan datang hanya satu kali dalam hidup kita dan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu kesempatan yang datang dalam hidup kita baik berkaitan dengan belajar, bergaul, bermain, pekerjaan maupun pelayanan harus kita pakai dengan sebaik-baiknya. Sehingga setiap orang dapat melihat bahwa kita adalah orang-orang Kristen yang selalu menghargai waktu yang Tuhan Mengucapkan kata-kata yang membangunDalam Efesus 429 dikatakan Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Kata-kata kita mempunyai kekuatan yang luar biasa, yang bisa mempunyai efek besar dalam hidup orang lain, baik bersifat negatif maupun positif. Dengan kata-kata kita, kita bisa membangun, menguatkan dan memberi semangat kepada orang lain. Sebaliknya dengan kata-kata pula, kita bisa menimbulkan kepahitan, kepedihan dan meruntuhkan semangat hidup orang lain. Karena itu pakailah kata-kata kita untuk memberkati orang pengikut Kristus, sudah seharusnya kita memberkati kehidupan orang lain. Lewat perkataan dan perbuatan yang sederhana, kita dapat menyentuh hati dan membawa mereka mengenal Tuhan. Lewat perkataan, kita dapat membuat kehidupan satu hari seseorang menjadi kacau, namun lewat perkataan juga kita dapat membuat kehidupan satu hari seseorang menjadi kita hidup dengan bijaksana, mempergunakan setiap kesempatan dengan baik, dan mengucapkan kata-kata yang membangun dan menebarkan berkat kepada orang-orang di sekitar Rangkuman MateriKeluarga adalah kelompok yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan, terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anak. Mereka disebut keluarga inti atau dikenal dengan istilah keluarga yang digambarkan dalam Perjanjian Lama adalah rumah tangga yang terdiri atas semua orang, baik ayah, ibu, anak-anak, kerabat lain, pelayan-pelayan dan orang lain yang tinggal di rumah. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, keluarga tersusun seperti rumah tangga dalam Perjanjian Kristen adalah suami-isteri yang kedua-duanya telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Ini juga berarti bahwa keduanya menaati Dia, mereka hidup dengan kuasa Tuhan Yesus dalam keluarga Kristen kita diberi mandat oleh Tuhan agar menjadi berkat di tengah masyarakat. Menjadi berkat dimulai dari masing-masing anggota keluarga, kemudian menjadi berkat bagi jemaat di gereja, serta menjadi berkat dilingkungan RT, RW, dan masyarakat luas. Mengenal tanda dan ciri keluarga bahagia ~ Gagasan atau ide tentang keluarga itu bersumber dari Tuhan. Dan karena itu bersumber dari Tuhan, maka yang bisa kita simpulkan ialah bahwa pasti keluarga yang digagas oleh Tuhan itu ialah keluarga yang bahagia. Namun, dosa yang dilakukan oleh keluarga awal yaitu keluarga Adam dan Hawa telah membuat kekacauan, masalah atau konlik berkepanjangan menimpa keluarga sampai hari ini. Bahagia yang diidamkan dalam keluarga seolah hanya ada dalam mimpi. Dalam mengarungi bahtera hidup berkeluarga, tidaklah semudah seperti yang pernah kita bayangkan. Tidak sedikit rumah tangga yang gagal menjaga keutuhan, keharmonisan dan kebahagiaan keluarga, namun tidak sedikit pula yang mampu menjaganya. Pertanyaan penting untuk diajukan ialah “apa dan bagaimana sesungguhnya tanda atau ciri keluarga yang bahagia itu?” Berikut beberapa tanda atau ciri keluarga yang bahagia, yakni 1. Keluarga yang mengasihi Tuhan. Keluarga yang kuat selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menunjang keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan dengan Sang Pencipta akan membentuk kepribadian mereka sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa, emosi, cinta dan kasih sayang. Semakin tinggi kedekatan dengan Sang Pencipta semakin tinggi tingkat keharmonisan dan kebahagiaan keluarganya. 2. Keluarga yang saling mengasihi atau mencintai. Cinta atau kasih memberi energi positif yang dahsyat dalam hidup berkeluarga. Dengan saling mencintai atau saling mengasihi akan menyempurnakan keharmonisan dan kebahagiaan masing-masing anggota keluarga. Cinta atau kasih akan membuang semua rintangan yang muncul di tengah perjalanan. Keluarga yang dibangun tanpa landasan cinta adalah tidak mungkin. Meski bukan satu-satunya syarat, namun cinta tetap berperan untuk membangun pernikahan yang kuat dan langgeng. 3. Keluarga yang saling memegang komitmen. Pada saat pertama kali membangun sebuah keluarga, masing-masing individu memiliki niat untuk membentuk, mempertahankan dan memelihara pernikahan. Inilah “komitmen”. Keluarga yang bahagia dibangun atas dasar komitmen yang kuat dan teguh. Komitmen yang kuat akan menjauhkan campur tangan pihak ketiga dalam otoritas keluarga. Banyak contoh keluarga yang gagal gara-gara kehadiran pihak ketiga. Entah campur tangan mertua, saudara, kekasih gelap dan sebagainya. 4. Keluarga yang saling menasehati. Setiap manusia dapat tergelincir ke hal-hal yang merugikan dirinya sendiri maupun keluarga, dan kemungkinan bisa menjadi pemicu awal keretakan rumah tangga. Keluarga yang bahagia memiliki kebiasaan saling memberi umpan balik dan memberi nasehat dengan tujuan menjaga orang-orang yang dikasihinya dari kemungkinan mengambil keputusan yang merugikan. Saling asah, asih dan asuh, saling menunjang hasrat dan cita-cita pasangannya menjadikan keluarga semakin kokoh. 5. Keluarga yang bertindak realistis. Artinya, kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam membina hidup berkeluarga jauh dari apa yang dibayangkan sebelumnya. Keluarga yang kuat mampu menyesuaikan diri dengan bertindak realistis tanpa kehilangan harapan untuk mencapainya di suatu hari kelak. 6. Keluarga yang saling bekerjasama. Keluarga yang harmonis memiliki kerjasama yang kuat masing-masing anggotanya. Suami membantu isteri dan anak. Isteri membantu suami dan anak. Anak membantu bapak dan ibunya. Mereka selalu mengupayakan untuk melakukan berbagai kegiatan bersama-sama. Hal ini akan menciptakan sense of belonging yang semakin memperkuat ikatan keluarga. 7. Keluarga yang saling berkomunikasi. Komunikasi merupakan pilar utama dalam membina hubungan berkeluarga. Terciptanya komunikasi yang efektif dalam keluarga semakin memperkokoh ikatan batin di antara mereka. Keluarga yang bahagia selalu mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan-keputusan penting. 8. Keluarga yang mengatur aliran keuangan secara bijak. Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini adalah mencari nafkah. Tidak bisa dipungkiri faktor ekonomi tak bisa dipandang remeh. Bagaimana mungkin bangunan rumah tangga tidak didukung oleh topangan ekonomi yang memadai. Mengatur ekonomi secara bijak menjadi keharusan supaya bangunan keluarga tetap kuat dan kokoh. Kebahagiaan adalah keadaan sejahtera yang relatif permanen, yang dicirikan oleh emosi yang baik, dan benar-benar merasa puas, dalam keadaan yang bernar-benar bahagia. Oleh karena itu, kebahagiaan berbeda dengan sekadar kesenangan. Anda bisa tahu lebih banyak cara hidup bahagia menurut iman kristen yang patut dilakukan yang bisa membuat anda juga menjadi orang yang paling bahagia, dan bahagia yang di rasakan bisa selamanya. Karena itu, kita mau lihat ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab yang bisa bantu kita terus bahagia Punya hubungan yang dekat dengan Allah Seseorang bisa di katakan bahagia, jika ia punya hubungan yang dekat dengan Tuhan. Ini adalah ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab, karena memiliki hubungan yang dekat dan erat dengan Tuhan, bisa memberikan kedamaian yang lebih sejati, daripada bersahabat dekat dengan dunia ini. Untuk bisa bersahabat dengan Tuhan, kita juga perlu meniru teladan dari beberapa tokoh alkitab yang rendah hati patut diteladani yang karena menerapkan sikap itu, menjadi orang yang baik dan di kenal bersahabat dekat dengan Tuhan. Matius 619,20 berkata “Jangan lagi menimbun harta di bumi, karena serangga dan karat akan merusaknya, dan pencuri akan datang mencurinya. Sebaliknya, timbunlah harta di surga, karena di sana tidak ada serangga maupun karat yang merusaknya, dan tidak ada pencuri yang datang mencurinya.” Mengutamakan kerajaan Allah Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab lainnya, adalah mereka yang selalu mengutaman kerajaan Allah, atau hal-hal rohani lainnya. Mereka yang mengutamakan kerajaan Allah, akan benar-benar bahagia karena mereka merasa jalan hidup mereka, selalu dekat dengan Tuhan. Orang yang mengutamakan kerajaan Allah juga berarti mereka yang selalu percaya pada apapun yang Tuhan kehendaki. Ini bisa kita lihat dari beberapa ayat alkitab tentang berserah kepada rencana Allah yang indah, dan menguatkan iman kita, untuk tidak selalu khawatir akan hari esok, karena tahu jika kita mengutamakan kerajaan Allah, kita akan mendapat berkatnya. Matius 633,34 berkata “Maka, teruslah utamakan Kerajaan dan hal-hal yang benar menurut Allah, dan semua hal lain itu akan diberikan kepada kalian. Jadi jangan pernah khawatir soal besok, karena besok ada kekhawatiran lain lagi. Setiap hari punya masalahnya sendiri, dan itu sudah cukup.” Suka memberi Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab yang satu ini juga sangat menarik untuk kita terapkan. Suka memberi adalah perintah Tuhan untuk kita kepada orang lain, atau sesama kita. Seseorang yang suka memberi akan merasa bahagia, karena itu artinya ia meniru sifat Tuhan yang tidak pelit. Ada ayat alkitab tentang orang sombong yang harus dihindari juga, yang akhirnya bisa berpengaruh pada sikap kita untuk tidak suka memberi. Itu alasannya, seseorang yang suka memberi, akan benar-benar merasa bahagia. Kisah 2035 berkata “Dalam segala hal, aku sudah menunjukkan kepada kalian bahwa dengan bekerja keras seperti ini, kalian harus membantu orang yang lemah dan harus mengingat kata-kata Tuan Yesus sendiri, yaitu, ’Lebih bahagia memberi daripada menerima.” Terus taat pada Allah Seseorang yang suka melatih fisiknya, cenderung akan merasakan bahagia, namun hanya secara jasmani. Namun, seseorang yang melatih dirinya untuk pegabdian yang saleh, artinya hidupnya yang selalu menaati Allah, pasti akan benar-benar merasakan kebahagiaan yang kekal. Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab ini, bantu kita untuk lebih menaati kata-kata Allah lagi. 1 tim 48 berkata “Latihan fisik terbatas manfaatnya, sedangkan pengabdian kepada Allah bermanfaat dalam segala hal, karena menjanjikan berkat untuk kehidupan sekarang dan kehidupan di masa depan.” Percaya kepada Allah Orang zaman sekarang, suka menggantungkan hidupnya pada hal-hal yang sebenarnya pasti bisa hilang. Seperti, asuransi, bank, tabungan untuk masa depan, namun lupa untuk percaya kepada Tuhan. Sebenarnya kita tahu ada ayat alkitab dalam kesesakan dan berserah kepada Allah yang menunjukkan bahwa kita memang percaya kepada Allah. Dan hanya kepada dia. Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab ini, bisa bantu kita mengoreksi diri lagi, apakah kita percaya kepada Tuhan atau tidak. Amsal 1620 berkata “Orang yang menunjukkan pemahaman dalam suatu masalah akan berhasil, Dan orang yang percaya kepada Allah berbahagia.” Tetap bahagia, meski di aniaya Orang yang dianiaya, biasanya akan merasa susah dan tidak dapat melakukan apapun lagi dengan baik. Namun, sebenarnya orang yang dianiaya itu artinya adalah orang yang berbahagia, karena mereka di aniaya karena Tuhan. Karena melakukan pekerjaan Tuhan, dan tetap taat kepada Tuhan. Untuk itu kita bisa lihat ayat alkitab tentang orang teraniaya beserta maknanya yang bisa bantu kita untuk tetap merasa bahagia, meskipun mengalami penganiayaan. Matius 510,11 berkata “”Bahagialah orang yang dianiaya demi apa yang benar, karena Kerajaan surga akan menjadi milik mereka. Bahagialah kalian kalau orang-orang mencela kalian, menganiaya kalian, dan mengatakan berbagai dusta yang jahat tentang kalian demi aku.” Yang Allahnya TUHAN Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab yang satu ini juga tak kalah menarik untuk kita ketahui. Ya, jika kita menyembah satu-satunya Allah yang benar, kita benar-benar akan merasa bahagia. Inilah kebahagiaan yang sejati. Itu sebabnya kita selalu punya cara mengucap syukur kepada Tuhan berdasarkan kitab mazmur sehingga kita bisa meyakinkan diri kita, bahwa kita benar-benar bahagia, menyembah Allahnya Tuhan. Mazmur 14415b berkata “Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!” Mendengar Firman Allah Setiap manusia, membutuhkan yang namanya pedoman dalam kehidupan mereka. Itu sebabnya, ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab adalah jika mereka mendengar firman Allah, dan bukan hanya mendengar namun juga menaati setiap perkataan yang ada dalam buku itu. Dengan begitu, kita akan benar-benar mendapat manfaat membaca alkitab setiap hari yang harus kita dapatkan, jika kita lebih memilih untuk menaati perkataan yang ada di dalamnya. Lukas 1128 berkata “Tapi dia berkata, ”Tidak, yang bahagia adalah orang yang mendengar firman Allah dan menaatinya!” Bertumbuh secara rohani. Kita adalah manusia yang tidak sempurna, dan sempat terasing dengan Allah. Itu sebabnya, salah satu cara kita bisa menjadi ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab, adalah dengan terus berusaha untuk bertumbuh secara rohani. Kita mau benar-benar menunjukkan, bahwa kita terus berminat akan makanan rohani yang sudah di sediakan di Alkitab. Menikmati hubungan yang baik dengan Tuhan, dan terus berjuang untuk melayaniNya. Ciri-ciri orang bahagia menurut alkitab, juga berarti dia yang terus menikmati hubungan yang baik dan dekat dengan Tuhan, apapun masalah yang akan ia hadapi, dalam kehidupannya. Seseorang yang terbukti berjuang dalam hal itu, benar-benar menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang berbahagia. Selalu mencari hikmat ilahi Seseorang yang berbahagia, akan selalu terbukti mencari hikmat ilahi, dan selalu yakin bahwa hanya hikmat itulah yang benar-benar bisa membuat seseorang bahagia. Apapun keadaannya. Setiap orang pastinya memiliki standar yang berbeda-beda dalam mencari pasangan hidup. Wanita pun seringkali bingung bagaimana menilai baik atau tidaknya seorang suami. Namun, Alkitab memberikan beberapa standar hubungan suami istri dalam Kristen yang sesuai dengan kehendak Allah. Berikut beberapa ciri-ciri suami yang baik menurut Alkitab. 1. Mengutamakan kasih yang sesuai kehendak Allah Efesus 533 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. Efesus 528 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Meskipun sudah menjadi seorang suami, seorang pria harus tetap mengutamakan Kristus di dalam kehidupan keluarganya. Tentu kita tahu bahwa Allah adalah kasih. Oleh karena itu, seorang suami yang baik menurut Alkitab pastilah mengutamakan kasih. Ia hidup dengan mengasihi istri, anak-anaknya, orang tuanya, dan orang di sekitarnya. 1 Korintus 134-7 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Bagaimanapun,setiap orang memiliki standar kasih yang berbeda-beda. Terkadang suami sudah merasa cukup mengasihi, tetapi istri masih merasa kurang. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang suami berusaha memiliki standar yang sama dengan Kristus. Kasih yang dimiliki seorang suami seharusnya merupakan hukum kasih dalam Alkitab yang sesuai dengan kehendak Allah. Ayat Alkitab di 1 Korintus134-7 menjelaskan ciri-ciri kasih yang seharusnya dimiliki oleh suami yangbaik menurut Alkitab. 2. Bersikap tegas pada istri Roma 72 Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Allah dengan tegas mengatakan bahwa seorang istri terikat oleh hukum kepada suaminya. Oleh karena itu, suami yang baik menurut Alkitab pastilah seorang suami yang bersikap tegas pada istri. Suami dapat mengatur istri dengan baik, tetapi tidak menjadi seorang yang otoriter. Seorang suami harus memiliki ciri-ciri kepemimpinan Kristen. Jika istri terus memberontak terhadap suami, tentu suami tersebut tidak baik menurut Alkitab. 3. Bersikap setia Amsal 206 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? Kita tentu tahu bahwa sepasang suami istri sudah dipersatukan oleh Allah dalam ikatan perkawinan. Apa yang sudah dipersatukan oleh Allah seharusnya tidak dapat dipisahkan oleh manusia melalui perceraian. Oleh karena itu, dibutuhkan kesetiaan dari suami maupun istri kepada satu sama lain. Suami yang baik menurut Alkitab adalah seorang suami yang bersikap setia seperti contoh kesetiaan dalam Alkitab. Ada banyak suami baik hati, tetapi merupakan pergumulan yang besar untuk menjadi seorang suami yang setia. 4. Bersikap terbuka Matius 2638 lalu kata-Nya kepada mereka “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Seorang suami yang baik menurut Alkitab pastilah seorang suami yang meneladani Kristus dalam kehidupan sehari-harinya maupun dalam kehidupan keluarganya. Dalam kehidupannya, Yesus seringkali menunjukkan sikap keterbukaan. Ia tidak malu mengungkapkan apa yang Ia rasakan di hadapan murid-muridnya. Seorang suami pun seharusnya mampu bersikap terbuka kepada seorang istri, entah ia sedang merasa senang, sedih, ataupun marah. Bagaimanapun, seorang suami tidak boleh lupa bahwa Allah memberikannya seorang istri, hak dan kewajiban istri dalam Kristen untuk menjadi seorang penolong. 5. Bertanggung jawab 1 Korintus 73 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Paulus kepada jemaat di Korintus dengan tegas memerintahkan setiap suami untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap istri. Pesan ini tidak hanya berlaku bagi jemaat di Korintus, tetapi juga kepada setiap suami yang ada pada saat ini. Seorang suami yang baik menurut Alkitab adalah seorang suami yang mampu bertanggung jawab. Ia mampu melaksanakan tanggung jawab seorang suami maupun tanggung jawab ayah dalam keluarga Kristen. 6. Tidak egois 1 Korintus 74 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa seorang istri berkuasa atas tubuh suaminya dan begitu juga sebaliknya, seorang suami berkuasa atas tubuh istrinya. Hal ini berarti seorang suami yang baik menurut Alkitab seharusnya tidak egois. Ia harus mengerti bahwa ia tidak lagi hidup sendirian, cukup memikirkan dirinya sendiri. Dengan adanya istri yang sudah menjadi satu daging dengannya di dalam Allah, ia harus juga memperhatikan kebutuhan dan kepentingan istrinya. 7. Tidak kasar terhadap istri Kolose 319 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hukum di Indonesia melarang adanya kekerasan di dalam rumah tangga, termasuk kekerasan oleh suami terhadap istri. Ternyata, larangan ini pun dinyatakan dengan jelas oleh Alkitab. Seorang suami yang baik menurut Alkitab pastilah mengasihi istrinya. Bukan hanya sekedar dengan kata-kata, tetapi lebih lagi terus bersikap baik dantidak kasar terhadap istri. 8. Bersikap bijaksana 1 Petrus 37 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. Salah satu ciri suami yang baik menurut Alkitab adalah bersikap bijaksana. Seorang suami diharapkan dapat diandalkan oleh istrinya sebagai kaum yang lebih lemah menurut Alkitab. Oleh karena itu, suami harus dipenuhi dengan kebijaksanaan agar dapat diandalkan. 9. Menikmati kehidupan keluarga Pengkhotbah 99 Nikmatilah hidup dengan isteri yangkaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan Tuhan kepadamu dibawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yangengkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari. Ciri suami yang baik menurut Alkitab lainnya adalah menikmati kehidupan keluarga. Keluarga merupakan lingkup persekutuan terkecil yang dapat kita alami. Oleh karena itu, seorang suami seharusnya menikmati kehidupan di dalam keluarganya. Jika ia tidak mampu menikmatinya, tentu ada yang perlu diperbaiki dari dalam diri sangsuami. 10. Mengutamakan Yesus di atas segala sesuatu Efesus 525 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya Sebagai seorang Kristen, seorang suami yang baik menurut Alkitab haruslah mengutamakan Yesus di atas segala sesuatu. Seorang suami memang merupakan kepala keluarga. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ada kepala keluarga yang jauh lebih agung yaitu Allah. Oleh karena itu, seorang suami harus mampu memimpin keluarganya untuk mengutamakan Yesus. Salah satu ciri suami yang baikmenurut Alkitab adalah bertanggung jawab. Seorang suami harus dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Berikut beberapa tugas bagi para suami yang baik menurut Alkitab disertai dengan ayat Alkitab pendukung. BACA JUGA 7 Tanda Kekasihmu adalah Calon Suami yang Baik Pertama, memberikan rasa tenang. Rut 19 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya.” Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras. Kedua, memberikan keputusan yang baik bagi keluarga. 1 Korintus 113 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah. Efesus 522-23 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Ketiga, berkorban demi istri. Markus 107-8 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Keempat, menjadi seorang gembala bagi keluarga. 1 Korintus 714 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. Kelima, melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang suami. 1 Korintus 73 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Itulah beberapa ciri-ciri dan tugas suami yang baik menurut Alkitab. Sebenarnya ada banyak hal yang perlu dikejar seorang pria untuk dapat menjadi suami. Oleh karena itu, pernikahan seharusnya menjadi suatu hal yang dipertimbangkan dengan baik, tidak dilakukan dengan sembarangan. Lakukanlah pernikahan ketika memang sudah merasa siap untuk menjadi suami yang baik. Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini? Ayat Bacaan Kejadian pasal 26 ayat 1 sampai 8 Kerangka Khotbah Setiap keluarga pasti memiliki harapan untuk mempunyai keluarga yang bahagia. Hubungan suami istri juga anak dan orang tua menginginkan suatu hubungan yang bahagia dan harmonis. Seperti apakah Keluarga yang Bahagia menurut Firman Tuhan 1. Keluarga yang Bahagia bukanlah Keluarga yang tidak ada Masalah Kebahagiaan bukanlah ditentukan dengan situasi dan kondisi yang ada diluar tetapi kebahagiaan itu ditentukan dari dalam hati kita. Ishak mengalami situasi dan kondisi kelaparan pada saat itu tetapi bukan berarti itu menjadi suatu alasan untuk tidak bahagia. “Firman Tuhan berkata, Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”. Mazmur pasal 34 ayat 20. Mengapa Tuhan mengijinkan permasalahan itu ada didalam kehidupan kita? Karena pada saat kita mengalami permasalahan justru disaat itulah kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sehingga pada masa kesukaran itulah karakter dan respon kita terbentuk. Karena pada saat kita mengalami permasalahan Tangan Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jangan pernah berfokus kepada masalah tetapi fokuslah kepada Tuhan kita yang lebih besar dari masalah itu. 2. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Tetap menjaga Kemesraan Rumah Tangga “Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata “Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata Dia saudaraku?” Jawab Ishak kepadanya “Karena pikirku Jangan-jangan aku mati karena dia.” Tetapi Abimelekh berkata “Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami.” Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu “Siapa yang mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati.” Kejadian pasal 26 ayat 9 sampai 11. Ishak tetap bermesraan dengan Ribka walaupun ada dalam kondisi kelaparan dan permasalahan. Jadi kebahagiaan itu bukanlah ditentukan oleh situasi masa yang sulit tetapi kondisi dalam hati yang benar, beres dan baik. Oleh sebab itu jagalah kemesraan dalam rumah tangga walaupun usia pernikahan Ishak sudah berumur 35 th. 3. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Tetap Menabur Sekalipun ditengah Situasi yang Sulit “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN” Kejadian pasal 26 ayat 12. Tetaplah menabur. Ada 5 bahasa kasih dalam hidup ini yaitu 1. Tetap perkatakan yang positif yang mendukung bagi keluarga 2. Mempunyai waktu yang berkualitas bagi keluarga 3. Memberi yang terbaik bagi Keluarga 4. Sentuhan yang berarti bagi keluarga 5. Melayani keluarga dengan kasih 4. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Suka Kedamaian “Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka “Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana. Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna. Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.” Kejadian pasal 26 ayat 19 sampai 22 5. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang tidak menjauh dari Tuhan “Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ”.Kejadian pasal 26 ayat 25. Bawalah keluarga kita terus beribadah kepada Tuhan. Disiplinkan keluarga kita dengan no Bible no Breakfast. Terus bangun keluarga kita menjadi keluarga yang harmonis dan takut akan Tuhan, hidup benar dimata Tuhan maka kita akan mengalami kebahagiaan dalam keluarga kita.

ciri ciri keluarga bahagia menurut alkitab