Banyak Tanda-Tanda. Bukti pertama kebudayaan menulis di Cina ditemukan pada tulisan di bahu lembu. Tulisan itu berasal dari sekitar tahun 1.400 SM. Sekarang abjad Cina terdiri dari sekitar 50.000
Tanda Baca Huruf Hijaiyah. 1. Fathah ( – ) Fathah adalah tanda baca huruf hijaiyah yang berada pada garis horizontal yang terletak di atas huruf hijaiyah. Tanda baca ini memiliki bunyi dasar “a”. Harakat tersebut biasanya menandai huruf hidup, seperti a (اَ), ba (بَ), ta (تَ), dan tsa (ثَ) 2.
Aksara juga dapat berarti "tak termusnahkan", yang berasal dari kata a + kṣara; awalan a- (अ) berarti 'tidak', sedangkan kṣara (क्षर) berarti 'termusnahkan'. [4] Aksara dikatakan sebagai sesuatu yang kekal karena peranannya dalam mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa komunikasi dalam bentuk tulis, sehingga kesuraman
Aksara Kawi memiliki sekitar 47 huruf, tetapi terdapat sejumlah huruf yang bentuk dan penggunaannya tidak diketahui pasti karena sedikitnya contoh yang ditemukan dalam prasasti bertulis Kawi. Sejumlah tanda baca mengubah vokal (layaknya harakat pada abjad Arab), dan menambahkan konsonan akhir. Beberapa tanda baca dapat digunakan bersama-sama
Artinya: ~ "Dengan bahasa Arab yang jelas. (Q.S. Asy Syu'ara': 195) Maksudnya Alquran itu dibawa oleh Jibril kepada Muhammad dalam bahasa Arab yang jelas. a.] Dari ayat ini dapat dipahami bahwa ayat-ayat dalam Alquran itu adalah "jelas", tak ada yang tidak jelas, yang tak dapat dipahami atau dipikirkan, yang hanya Allah saja yang mengetahuinya.
Aksara Brahmi ditulis dari kiri ke kanan, termasuk keturunan-keturunannya. Namun, koin yang ditemukan di Eran menuliskan huruf Brahmi dari kanan ke kiri, seperti dalam abjad Aram. Ragam arah penulisan lainnya juga telah diketahui, meskipun inkonsistensi arah penulisan cukup banyak ditemukan dalam sistem penulisan kuno.
i4I5W.
huruf ke 19 dalam abjad arab